Di balik setiap tantangan, selalu ada peluang yang menunggu untuk ditemukan. Begitu pula perjalanan Lurus Ledyati, sosok yang melihat tumpukan limbah kelapa bukan sebagai masalah, melainkan sebagai jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Pada 2018, Bu Ledy memulai langkah bisnisnya dengan satu tujuan yang jelas, yaitu menghadirkan solusi atas limbah tempurung kelapa. Ia melihat potensi besar untuk mengolahnya menjadi produk energi alternatif berupa briket yang ditujukan bagi pasar ekspor, khususnya untuk kebutuhan shisha dan barbeque.
Berangkat dari keyakinan tersebut, usaha yang awalnya hanya mampu memproduksi sekitar 500 ton briket per bulan kini berkembang pesat hingga mencapai 1.000 ton per bulan.
Bagi Bu Ledy, sejak awal tujuannya bukan sekadar keuntungan. “Harapannya, tidak hanya menggerakkan ekonomi lokal dengan mengajak masyarakat sekitar berkontribusi, tetapi juga menyumbang devisa untuk negara.” Visi inilah yang membuat langkahnya terus mantap di tengah berbagai badai perubahan.
Dari Tantangan Bisnis ke Peluang Kolaborasi
Dunia bisnis tidak pernah lepas dari tantangan. Ketidakpastian global dan dampak perubahan iklim membuat banyak pelaku usaha kewalahan. Namun, Bu Ledy melihatnya dari sudut berbeda.
“Kondisi global memang di luar kendali kita. Namun, bagi pebisnis, situasi ini adalah tantangan sekaligus peluang,” ujarnya. Menurunnya hasil panen kelapa memaksanya untuk berinovasi dan membuka jalur kolaborasi dengan lebih banyak petani.
Langkahnya pun semakin terbuka sejak bergabung dengan BNI pada Juni 2021. Di komunitas ini, ia bukan hanya mendapat akses ke lebih banyak supplier dan pasar baru, tetapi juga energi positif yang terus menguatkan semangatnya.
“BNI bukan hanya networking, tapi benar-benar kolaborasi nyata: dari supplier, referral, hingga ekspansi ke market baru. Bahkan saya menyebutnya bukan hanya island of opportunities, tetapi universe of opportunities,” ujarnya.
Pengalaman ini juga memperkaya kepemimpinannya. "Memimpin sebuah chapter di BNI, terutama memimpin di antara para pemimpin lainnya, ini akan meningkatkan kemampuan kepemimpinan kita yang tentunya juga bisa kita terapkan di perusahaan kita sendiri” Baginya, seorang pemimpin sejati bukanlah sosok yang hanya memberi perintah, tetapi teladan yang hadir di setiap posisi.
Di depan, ia harus mampu memimpin arah. Di tengah, ia hadir untuk mengayomi. Dan ketika berada di belakang, ia memberi dorongan semangat agar orang lain tetap percaya diri. Prinsip lead by example inilah yang ia pegang teguh.
Berkat pengalamannya, ia pun menjadi Launch Director Consultant (LDC) yang membawa dampak lebih luas lagi. Ia meluncurkan BNI VIsion dengan 51 member, BNI Champion dengan 78 member: chapter Titanium pertama di Indonesia Barat, dan ikut membinasi BNI Titans. Kini, ada empat chapter di Region Tangerang dengan lebih dari 200 pengusaha.
Salah satu momen yang paling membekas adalah ketika seorang member asal Bandung bermimpi ekspansi ke Jakarta. Melalui kolaborasi BNI, bukan hanya Jakarta yang berhasil ia masuki, melainkan juga Malaysia. “Bahkan tahun lalu, 80 persen omzet perusahaannya berasal dari kolaborasi lewat BNI. Itu memori yang sangat indah,” ujarnya dengan bangga.
Membangun Organisasi yang Kuat dan Melahirkan Pemimpin Baru
Visi Bu Ledy dalam membuka chapter ialah sederhana namun mendalam: memperluas jaringan, bukan menciptakan kompetisi. Ia membandingkannya dengan orkestra. “Ketika tiap instrumen menjalankan perannya, musik indah tercipta dan manfaatnya dirasakan banyak orang,” ucapnya.
Meski begitu, ia tak menutup mata bahwa membangun tim adalah tantangan terbesar. Baginya, kesamaan visi menjadi fondasi yang tak tergantikan. “Kalau visinya sama, kita akan bergerak sefrekuensi dan mencapai tujuan bersama,” tegasnya.
Perjalanan bu Ledy memberi banyak pelajaran tentang arti kepemimpinan. Ia percaya bahwa setiap orang yang mau mengambil peran sebagai LDC akan mendapatkan kesempatan luar biasa. “Kita belajar memimpin di antara para pemimpin, kita belajar berkontribusi, dan kita bisa membantu lebih banyak orang agar percaya diri dan berkembang,” katanya.
Pada akhirnya, apa yang ia tabur sebagai kontribusi akan kembali dalam bentuk value, di antaranya pengetahuan, jaringan, dan peluang bisnis. Dari limbah kelapa hingga melahirkan generasi pemimpin baru, kisah Lurus Ledyati adalah bukti nyata bahwa keberanian untuk memimpin bisa mengubah tantangan menjadi jalan pertumbuhan, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga bagi banyak orang di sekitarnya.